Kamis, 12 Juni 2014

Untuk kamu yang sedih disana.

…Dan pada suatu sore aku akan berkata tentang cinta. Bahwa cinta itu berbeda dan tak pernah jadi satu, bahwa cintaku takkan jadi milikmu walau aku menginginkanmu dengan segala apa yang kita lakukan. Dengan segala kenangan indah bagiku dan biasa bagimu, karena kata-katamu tidak pernah tertuju padaku.
"Lalu kenapa dengan dirimu?"
"Pernahkah hatimu mengenal cinta?"
"Karena aku pernah lalu mengapa?" 
"Karena jika kamu mengakuinya kamu tidak mudah meninggalkannya semudah kamu jatuh cinta padanya. Pada akhirnya kata yang umum terdengar adalah jatuh cinta, bukan bangkit dari cinta." 
Dia yang ada disana pun hanya mampu melihatku, memahami tanpa mengerti apa yang terjadi pada diriku sementara pikirannya terpaut pada satu gadis lain, pada seorang wanita yang menjadi idamannya tanpa sedikitpun terketuk untuk melihat aku yang ada disini mengaguminya. Pada saat semua kata yang kulantun hanya menjadi desahan kecil seorang pengemis dan kata-kata yang dilantunkannya bagai petir di siang terang atau bunga di pelataran salju. Karena katamu bagiku telah membisukan semua kata di dunia, karena aku ingin katamu tertuju hanya untuk aku, dan karena sebenarnya aku mencintaimu.
Dan aku terbangun hanya untuk melihatmu mencinta orang lain.

Oh Tuhan, sebenarnya bukankah aku hanya bagian dari rencana kecilmu, bahwa mencinta bukan sebagai sebuah dosa yang diharuskan untuk dibayar dengan sebuah emas? Bukankah tidak apa bagiku untuk mencintai seseorang seperti dia, dan bukankah aku tidak melanggar apa yang kau larang? Lalu mengapa begitu berat bagiku untuk mencintai dia, bagaikan bahwa Kau tahu mencintanya adalah mendosa, bahwa aku dihukum hanya untuk mencinta seseorang yang tak kutahu bahwa salah?

Tapi sekarang aku tahu bahwa kamu tak pernah sekalipun melirikku dan tak pernah memandangku sebagaimana aku memandangmu.
"Memangnya kenapa dengan kata-katamu yang sekejap menggelegar itu?" sambil menyeringai ia berkata tanpa dosa
"Bisakah kamu melihatku dan berhenti tersenyum seperti itu?"
"Sebenarnya ada apa yang salah dengan diriku?"
"Tidak ada, orang bilang jika ingin membuat seseorang jatuh cinta maka buatlah ia tersenyum. Tapi ternyata setiap kali ujung bibirmu tersungging, akulah yang dibuat jatuh cinta. Dan aku benci akan itu" 
Sekali lagi ia hanya menatapku pergi dengan lesu, dengan apa yang aku ungkapkan padanya hanya akan berakhir sore ini. Semua kata-kataku yang ada dan semua yang aku lakukan bersama hanya memberatkan seseorang pada sore ini, bahwa kamu tidak akan pernah sadar percakapan ini tidak akan pernah terjadi karena biarkan aku berhenti mengagumimu sore ini dan membiarkanmu untuk orang lain.

Karena aku ingin sekali mengatakan kalimat terakhir itu padamu. Aku jatuh cinta padamu.
Tapi biarlah aku melepaskan hatiku darimu dan mencintamu dengan penyesalan.
Sore ini aku akan bercerita tentang cinta, dan sore ini aku menutup cerita itu dengan cinta. Bacalah cerita ini sebagaimana aku menceritakan kenangan kita pada orang lain.

Bagimu yang kucinta dengan penuh penyesalan.


Ditulis untuk seorang teman yang sedang sedih disana, karena aku tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menuliskan kata-kata semangat untuknya.
Semangat ya.
P.S : Untuk aku, dan kamu yang selalu membaca juga menjadi inspirasi bagi orang ini untuk terus menulis. Penulis yang bodoh yang pada awalnya menuliskan hal untuk orang lain lalu mengetahui bahwa tulisannya berbalik kepadanya. Life is a box of chocolate.
-Alvin Noviansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar