Senin, 16 Juni 2014

Mengingat.

Dan biarkanlah seorang manusia hidup dengan mata tertutup.
Biarkan adanya seseorang yang menjalani harinya dengan buta.
Karena tahu sebagian lebih menyakitkan adanya daripada tidak mengetahui sama sekali.
Hidup dalam kebutaan adalah pilihan yang diutarakan manusia, untuk tidak mengenang dan mengingat,
Tidak juga membuat kenangan baru dan mereka memori baru.
Hidup dalam kebutaan adalah tidak melihat,
Dimana melihat sendiri adalah proses dari merekam ingatan.

Kata Cinta adalah tabu.
Karena mempunyai rasa cinta adalah melihat dengan jelas, apa yang dicintai.
Berkata tentang cinta adalah menjijikkan,
Dimana dalam tiap harinya melihat akan menjadi rabun,
Dan pada akhirnya akan menjadi buta, sampai kau tidak tahu bagaimana melihat jelas,
Mengaburkan aku,
Segala pilihanku,
Juga semua memori tentang waktu.

Dan pada saatnya, muncul orang yang diindahkan untuk perasaan tersebut,
Di dalam memori tanpa yakin bahwa itu bukan menjadi hal yang baik,
Tanpa sekalipun berpikir bahwa mengingatnya adalah hal yang baik,
Juga menyesali akan adanya rekaman itu untuk hanya sekedar diingat, dilihat dengan perasaan yang menjemukkan.
Lalu kamu bersyukur bahwa proses merekam ingatanmu berhenti, seakan sekarang kau hanya ingin mengingat catatan lama dalam hidup.
Dan berpikir untuk buta lalu hidup di masa lalu.
Pergi kemana dunia berhenti berputar, waktu berhenti berdetik, kenangan yang hanya indah dan tidak memburuk.
Tapi ternyata, otak hanya menyediakan rekaman kenangan hidupmu,
Hatimu yang memprosesnya.

Hatimu yang berperang melawannya, bukan otak-mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar