Selasa, 06 Mei 2014

Waktu

"Waktu itu sebenarnya apa? satuan pasti? konsep? atau apa?"
" Waktu itu mengikat apa tidak? saat ini ada atau tidak? aku tidak mengerti. Jadi waktu itu apa?"
Pada zaman dahulu, kurang lebih tahun 1800sm, hidup seorang  manusia biasa bernama dor. Dor, adalah orang yang sangat senang menghitung. pada zaman tersebut belum ditemukan satuan angka, dor hanya menghitung dan menghitung tanpa tahu satuan untuk hal yang dia hitung. Dor memiliki dua sahabat, salah satunya bernama Alli, yang kemudian menjadi istrinya. Kehidupan mereka indah, sangat indah dengan Alli yang sabar melihat kekasihnya senang menghitung, menghitung apa saja yang ia lihat. Suatu hari, dor merasa penasaran akan adanya benda benderang di langit (matahari) dan benda lainnya pada hari gelap (bulan). Rasa penasaran membuatnya ingin menghitung lagi, kali ini dia menghitung apa yang harusnya manusia tidak lakukan sepanjang hidupnya.
Dor membuat sebuah alat, dimana alat tersebut berbentuk hampir serupa dengan jam pasir, yang ia isi dengan air laut. suatu ketika pada saat matahari tenggelam, ia pergi ke laut. Di sana, ia menunggu tetesan-tetesan air turun dari satu mangkok ke mangkok lainnya, semua ia lakukan demi menghitung, mengukur, melakukan apa yang ia sukai. Saat bola bundar kemerahan itu muncul di ufuk timur, ia menoreh garis di atas permukaan air pada mangkok bawah dari alat yang dia buat. "Ini adalah batas antara gelap dan terang, ini adalah perbedaan gelap dan terang, ini adalah Waktu perbedaan gelap dan terang" dan itu, adalah pengukuran pertama manusia terhadap waktu.
Sejak saat itu, muncul kemalangan di kota tempat dor tinggal, ia diasingkan karena diduga melakukan hal yang membuat dewa marah. Raja kota tersebut, yang pada saat itu menguasai roma, mendatangi dor, teman lamanya untuk membuatnya menyerah untuk mengukur hal-hal lain. Ia berkata "Dewa sedang murka padamu, dewa murka pada apa yang kau lakukan. Tapi tenang sahabatku, aku akan membangun suatu menara, dimana menara itu akan menembus langit dimana tempat para dewa tinggal, dan aku, Aku akan menghujam kediaman mereka dengan berbagai panah-panah dan tombak tombak besi untuk membuktikan bahwa aku adalah raja dari segala sesuatu di dunia" yang mana ia maksud adalah menara babel. Dor tidak mau menyerah, ia rela diasingkan asalkan dengan kekasihnya tercinta. namun dewa yang mereka idamkan tidak menghendakinya. Alli mendapat serangan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya, tubuh alli gelam bagaikan batu, penyakit menular, dan tidak diketahui tabib manapun. Dor yang marah akan para dewa berlari menaiki menara babel yang belum rampung dan menantang para dewa. semua dewa yang menjatuhkan kemalangan kepadanya. semua itu terjadi hanya karena ia mengukur sesuatu.
"Manusia yang pertama kali mengukur anugerah Tuhan"

Sepenggal cerita diatas adalah hasil rangkuman yang aku tahu tentang waktu. sejarah waktu.
Waktu menurutku adalah satuan yang tidak pasti. Waktu adalah anugerah Tuhan pertama yang pernah diukur manusia sebagai suatu satuan. Waktu tidak pernah ditemukan darimana asal-usulnya. Waktu itu apa? tidak akan ada yang tahu karena menurutku, waktu adalah anugerah Tuhan yang mana Tuhan pun tidak memberikan patokan terhadapnya. Dalam kitab-kitab suci Tuhan hanya menyimpulkan siang dan malam, tidak ada tentang jam berapa, menit berapa dan sebagainya. Waktu, bukan satu hal yang absolut

Pernahkan, kalian ada di satu tempat seperti bengkel motor, dimana kalian menunggui motor kalian di suatu antrean dan kalian seolah merasa waktu tersebut sangat lama, kalian rasa berjam-jam sementara saat kalian lihat dalam benda bernama jam tangan, waktu yang kalian lalui tidak sampai satu menit?
Pernahkan, kalian ada di satu tempat seperti café bersama sahabat, dimana kalian berbincang-bincang di suatu sudut kota dan kalian seolah merasa waktu tersebut sangat sebentar, kalian rasa kalian baru sampai di tempat itu dan pada saat kalian lihat dalam benda bernama jam tangan, waktu yang kalian lalui lebih dari berjam-jam adanya?

Waktu tidak pernah menjadi sesuatu yang absolut, waktu berbeda di tiap manusia. Waktu yang ada sekarang di masyarakat, adalah sebuah satuan dengan detik, menit, dan jam, sementara penemu akan satuan tersebut pun tidak ada yang tahu referensi apa yang digunakan. waktu tidak pernah sama, satu manusia dan manusia lainnya.

Salah satu kutipan dari pengarang novel terkenal yang menjadi seseorang yang saya kagumi, di novelnya ia pernah menuliskan:
"When you are measuring life, you are not living it. I know" 
Saat kamu menghitung hidup, kamu tidak menghidupinya. Manusia sendirilah yang menghitung waktu, yang mengukur waktu. Sebab itulah manusia sendiri yang memiliki ketakutan terbesar dalam hidup-hidupnya. Ketakutan akan kehabisan waktu. Saat manusia mengukur waktu menggunakan jam, manusia itu sendiri yang menghancurkan esensi keindahan dari suatu momen. Manusia manusia yang terikat akan konsep waktu ini terbagi akan dua jenis. Manusia yang ingin waktu yang lebih, dan manusia yang ingin lebih sedikit waktu. Dan yang kutahu, manusia tidak bsa diam dalam suatu waktu, waktu berjalan, dan itu karena manusia sendiri yang mengukur. Waktu terus berjalan dan tak pernah bergerak mundur, adalah konsep yang manusia buat, karena waktu, tidak memiliki batasan.
"Apa yang akan kau lakukan jika hidupmu tidak dijadwal?"
"Apa yang akan kau lakukan jika kamu tidak takut akan adanya batas waktu?"
Sekarang coba putar lagi pikiran kalian. Bagaimana jadinya jika tidak ada waktu. Bagaimana jika pada suatu saat yang indah, yang kalian inginkan selamanya, tidak ada akhir akan sesuatu. Tidak akan ada manusia yang menua, tidak akan ada kenangan yang hilang, tidak ada apa-apa. Bagaimana jika sejak dulu, manusia tidak mengukur waktu. Apa yang akan kau kerjakan sehari-hari? Bagaimana kehidupanmu jika kamu tidak tahu jam berapa saat kamu melakukan suatu kegiatan? Hidup manusia berharga, karena ada sesuatu yang membatasinya. yaitu waktu. Dan dengan konsep waktu, manusia menghargai apa yang terjadi selama hidupnya.
"Mengapa hidup manusia dibatasi oleh waktu?"
"Agar setiap momen dalam hidupnya berharga." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar