Sabtu, 10 Mei 2014

Candu, Cinta, tentang Coretan.

Kamu tahu rasanya menjadi seorang pencandu?
Atau mungkin Pencoret, penulis?
Pelukis, pemuja, pemusik, penikmat, pengarang?
Aku tahu kamu pernah tahu rasanya cinta.

Cinta, adalah rasa ingin akan sesuatu. Ingin memiliki. Cinta yang tidak memiliki bukanlah rasa cinta, hanya rasa kagum, rasa suka, karena jika kamu mencinta, kamu memiliki.

Cinta, adalah sebuah rasa nyaman, sebuah reaksi kimia yang terjadi antara tubuh kita dengan sebuah benda--mati, ataupun hidup. Cinta berlaku pada semua makhluk di bumi, seperti hukum gravitasi, kamu tidak akan mau melawannya, karena beda dengannya aku yakin, kamu ingin merasakan cinta.

Cinta terjadi untuk berbagai hal. Seorang individu dapat mencinta di banyak tempat, itu tidak salah karena sebenarnya, cinta bukan sesuatu yang murni. Cinta terjadi seiring hati memilih, dan kadang bertentangan dengan pikiran--yang dikendalikan oleh otak. Satu hari kamu bisa merasakan cinta, pergi dan saat kembali hatimu menginginkannya dan otakmu menolaknya, hal itu sering terjadi karena cinta, adalah peribahasa tubuh untuk memiliki, mengasihi, memberi, pada sesuatu yang kau cintai.
"Karena kamu bisa memberi tanpa mencinta, tapi kamu tak mungkin bisa mencinta tanpa memberi"

Sekarang, kamu tahu akan cinta.

Tahukah kamu akan candu?

Candu adalah rasa tidak bisa lepas dari sesuatu hal. Candu biasa terdengar sebagai sebuah dampak dari penggunaan obat-obatan terlarang bagi stereotype masyarakat. Candu bukan hal yang buruk, kamu pernah merasakan candu, akan hal yang aku tak tahu karena kamu pun tak tahu.

Candu adalah rasa keinginan akan sesuatu hal yang berjalan secara kontinuitas dan indefinitif.  Candu seakan seperti menghirup aroma teh, sebelum kau tahu rasanya, kau akan menghirupnya. terus menerus.

"Candu, tidak berbeda jauh dengan cinta."

Aku sebagai penulis, tentu memiliki candu akan banyak hal. Aku kecanduan menulis. Rasa yang aku dapatkan pada saat orang lain berkomentar tentang senangnya mereka membaca tulisanku adalah rasa candu bagiku. Rasa candu untuk tetap berkomentar, menuliskan hal-hal indah, dan menorehkan kisah-kisah hanya sekedar untuk dibaca, dikagumi, dan aku yang mengagumi kalian yang membaca.
Aku kecanduan membaca. Seperti saat pertama membuka selebaran berbau kertas baru yang berwarna coklat, seiring waktu aku tak bisa lupa akan ceritanya dan candu untuk meneruskan perjalanan ke dalam bagian-bagian indah karangan sang penulis. itu candu.
Aku kecanduan melukis. Seperti saat pertama kali lukisan yang aku buat ditujukan kepada orang yang saat itu aku kagumi. Satu garis, dua garis, tiga garis, hapus, satu garis, dua garis… aku tak bisa menyimpan alat lukisku sebelum aku puas akan lukisanku, sebelum sebuah kanvas putih menjadi sebuah karya indah dari manusia yang indah.

"Aku kecanduan, dan aku cinta akan itu. Dengan mencandu kamu tidak mencinta, tapi saat kamu mencinta, kamu mencandu."

Mudah bagi seseorang untuk memiliki candu akan satu hal, dengan cinta akan hal tersebut.
Dan manusia terkadang mencinta orang yang memiliki candu yang sama.
Aku akan jatuh cinta pada hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar