"Langit itu luas kan?"
Langit itu luas. langit itu indah, langit batasnya.
apa yang dirasakan, makhluk bersayap saat mereka melintasi langit?
bukankah mereka merasa bebas? bukankah mereka lepas? bukankah, mereka
bahagia?
sekarang berbalik, apa yang dirasakan, makhluk tanpa sayap? apa yang
dirasakan kita? apa yang dirasakan kamu? apa yang dirasakan aku, sebagai
manusia yang terikat dengan tanah?
Apa warna langit? hitam? biru? putih? kelabu? tahukah aku, sebagai
manusia yang tak pernah merasakan langit, dengan seluruh pembatas tubuh
aku, dengan seluruh lembaran-lembaran yang menyelimuti tulang aku? apa
warna langit? hitam? bitu? putih? kelabu?
Apa rasa awan di langit? asin seperti air laut? seperti darah?
seperti air yang aku konsumsi? tahukah aku, sebagai aku yang tak pernah
merasakan langit?
langit menyelimuti aku, menyelimuti kamu, menyelimuti semua yang kamu
inginkan. bahkan bulan membantu mewarnai langit pada gelapnya malam.
pohon menghabiskan waktunya menatap langit. aku, dan kamu menginginkan
apapun yang diselimutinya.
tapi apa yang aku rasakan, sebagai aku yang ingin terbang bebas? apa
yang kamu rasakan, sebagai kamu yang ingin terbang bebas? tidakkah indah
bila kamu bebas disana? tidakkah indah?
"Hidup berputar, waktu terlewati dan takkan terganti, aku dan kamu, tidak pantas untuk diam di tempat ini, tidak pantas melewatkan indahnya lukisan yang terukir dibawah langit ini."Mereka yang terkasihi, mereka yang indah, tidak seharusnya diam di satu tempat. mereka terbang bebas, mereka bersuara di luar sana, mereka tidak diam di satu tempat, mereka berkoar di bawah langit yang sama, berpetualang, berterbangan, berkisah, bertanding, berbagi, mereka berpergian di bawah langit yang sama.
Kenapa?
"Karena mereka yakin, di bawah langit ini, ada tempat untuk mereka kembali nanti."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar