Kamis, 10 April 2014

Rancang bangun:1

Kemarin pada minggu inI dua hari dihabiskan bersama lagi-lagi rancang bangun. Sebenernya bisa disebut bukan literali rancang bangun soalnya yang kumpul cumam 5 sampai 7 orang yang darI dulu memang ngurus ini organisasi bareng saya. Lagi-lagi kalau dzul pulang, pasti dihabisin sama tarso ali dan farid. Saya sih ga nyesel soalnya setau saya mereka inI orang2 yang menghabiskan lebih darI 70% kehidupan sma saya. Kalau boleh dibilang hubungan kami lebih intim daripada pacaran sma yang kerjaannya makan di mcd atau nonton di bip. Tapi yang saya tahu makan di mcd atau nonton di bip bareng mereka itu beda, dua hari dalam minggu inI lagi2 saya disadarin kalau rumah ada dimana kami ada.
Hari pertama dihabisin sama nonton bioskop. Film pertama di bioskop saya pada tahun 2014: The raid 2. Gara2 kami semua khususnya tarso itu impulsif yang mana dia akui dengan quotesnya:
"Hidup itu harus impulsif, kalau diem2 aja hidup maneh basi"
Otomatis pada saat film berdurasi 2jam itu selesai kita kita nongkrong dulu di depan mobil tarso pada pukul 1 dini hari sambil menyimpulkan kita pengen megang bandung yang mana kami semua tahu kalau hal itu gaperlu dilakuin, karena selama mereka ada, saya masih bisa ngerasa adanya rumah.
Kadang saya mikir, kenapa bisa orang yang jauh kutubnya kaya kami berlima dalam contoh kecil, bisa ngerasa hangatnya rumah saat bersama. Kalau di magnet sih memang beda kutub tarik menarik, tapi disini bener2 beda. Ovaltine, whisky-atau-apapun-itu, coca-cola, dan mainan chaki kids mealnya oshawott ada di satu tempat, beda topik dengan kontribusi yang sama dalam hal mendukung topik tersebut.
Pulang pulang dari sana saya jadi lebih paham.

Rumah saya ada dimana mereka berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar