Minggu, 16 November 2014

Menari.

Semuanya bagaikan lagu
Hari-hari pun berlalu bagaikan sebuah lantunan irama,
membuai, terlena, terpaku, tertawa, tanpa bisa melawan
akhirnya kamu pun menyanyikannya
dan ikut menari bersamanya.

Semuanya bagaikan kesatuan melodi
bagaikan semua notasi balok yang dituliskan di atas bercarik-carik kertas
tertulis hingga binasa, terlantun berirama senada
banyak tertulis, sedikit terasa.
Semua terlalu cepat untuk dirasakan,
terlalu banyak untuk dituliskan.
akhirnya kamu pun melantunkannya
dan ikut menari bersamanya.

Semuanya bagaikan ketukan berima,
dasar, hanya sesuatu yang tidak berbeda dari apa yang kita punya
sesuatu yang tertangkap telinga untuk menyatukan sebuah melodi
hanya semua berdasar yang ada dari segala lantunan kata
tapi tetap bisa mengikutinya,
tetap ikut menari bersamanya.

Tapi tidak bagaikan belenggu.
tidak memiliki apa pun untuk dibelenggu.
Kamu tidak perlu memiliki hal untuk dibelenggu.
Kamu hanya mengikuti aliran lagu.
Kamu hanya ikut menari bersamanya.
Dan kamu tidak bisa menari jika dibelenggu.

Semuanya bagaikan lagu.
Mencintalah seperti itu.
Tidak perlu memikirkan alunan yang tepat,
kata-kata yang indah,
notasi yang senada,
apapun yang berima, kamu mengikutinya.
Tidak perlu memikirkan yang terbaik,
tidak ada salah dan yang benar,
kamu tidak perlu memilih,
karena suatu saatnya nanti kamu tidak akan memilih.
Kamu hanya akan menari,
Karena kamu pikir, Dia lah lantunan nada yang tepat bagimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar