Selasa, 16 Juni 2015

Menulis.

Dini hari, pukul 2.

Entah mengapa lamunan malam kali ini berubah menjadi kata
jadi imaji yang mengalun lembut di hadapan dahi yang tertutup rambut yang memberontak ini.
kata-kata yang menjadi sebuah frasa, jawaban berupa tanggapan ataupun sanggahan akan pertanyaan yang terlontar sebelumnya.
Apa, Kenapa, Bagaimana, Siapa, dan lainnya.
Semua berawal dari pertanyaan bercanda,
"Mengapa kau tak menulis?"

Tempat ini adalah buku-ku, buku yang dengannya kubagi denganmu.
kata-kata yang diperindah agar kamu tersanjung, dengan harapan keluhku tersampai dan berusaha mengetuk simpati dari hatimu.
Sudah lama dia menjadi seperti itu,
dan sudah terlalu lama pula kubiarkan menunggu.
Kenapa aku tak pernah menulis lagi?

Menulis.
yang dilakukan khalayak saat ingin mencapai hal,
untuk mengingat, untuk menjawab, untuk membuktikan,
bagiku yang mana?

……..Ah, dulu bagiku hanya untuk bercerita.

Lalu mengapa aku berhenti menulis?





…. Hanya di saat seperti ini kita mengandalkan kata 'tak tahu'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar